Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan bahwa puluhan ribu UMKM akan siap go digital. Hal tersebut dikatakan Erick dalam Kick Off UMKM Go Online 2022 di Tennis Indoor Senayan GBK, Jakarta.
Erick Thohir juga menargetkan sekitar 50.000 UMKM pada tahun ini, 2022 bisa go digital. Menteri BUMN ini sangat optimis bisa dicapai melalui pendampingan dan permodalan.
"Seluruh pembiayaan BUMN harus menggunakan Himbara (Himpunan Bank Negara), BUMN juga mendampingi, dan BUMN tau UMKM sekitarnya yang perlu dibantu siapa saja. Mudah-mudahan kita bisa mendorong makin banyak UMKM yang go online, dan targetnya 50.000, kemarin sudah 20.000 sekarang kalau bisa 30.000 UMKM," kata Erick Thohir.
Erick Thohir mendorong UMKM go digital agar lapangan pekerjaan bisa terbuka lebar. Ia menyebut potensi ekonomi digital di tahun 2030 sebesar Rp 4.800 triliun. Hal itu diyakini akan menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital nomor 1 di Asia Tenggara.
"Dengan go digital ini lapangan pekerjaan pun pasti berubah. Ini sesuatu yang harus kita adaptasi, dan tidak mungkin di lawan. Rp 4.800 triliun di tahun 2030, angka ekonomi digital yang luar biasa," ungkap Erick Thohir.
Menteri terbaik Jokowi ini mengatakan, untuk menghadapi era digital saat ini, sangat penting melakukan adaptasi. Adaptasi yang dimaksud mencakup pembiayaan dan pendampingan bagi UMKM melalui Himbara.
"Kita harus beradaptasi, mendorong UMKM yang ada di 260 titik untuk didampingi. Untuk pembiayaan, ada dari bank Himbara, jangan yang bukan ahlinya melakukan pembiayaan, akhirnya bisa gagal," ucap Erick Thohir.
Erick Thohir juga menjelaskan bahwa pihaknya memberikan training khusus yang bekerja sama dengan platform online seperti GoTo, ataupun Shopee untuk para UMKM.
"Kita membuat training, bagaimana memasak yang baik, membuat produk lebih baik, dan bisa bersaing, foto dan editing, ada (kerja sama dengan Shopee dan GoTo), yang lain kalau mau bergabung sangat terbuka, NIB juga gratis kita dorong," ujar Erick Thohir.
Terakhir, Erick juga memberikan pesan yakni UMKM di Indonesia harus berubah, saling membantu, dan jangan sampai hanya menjadi penonton saja. Jika prodik luar negeri bisa masuk ke pasar domestik, maka tidak mustahil produk UMKM bisa masuk ke paaar luar negeri.