PT Perkebunan Nusantara III atau PTPN III memiliki hutang sebesar Rp41 triliun. Hutang tersebut didapatkan pada masa Menteri BUMN terdahulu dan bukan pada masa kepemimpinan Erick Thohir.
Namun melihat hal itu, Erick Thohir tetap bertanggung jawab untuk membantu PTPN dari jerat hutang yang ada. Erick Thohir terus menggenjot proses restrukturisasi utang Holding Perkebunan Nusantara.
"Di Perkebunan (PTPN III) yang utangnya Rp41 triliun kita restrukturisasi, itu bukan jaman saya ya, kita juga tidak menyalahkan siapa siapa, ya kalau memang ada tindak pidana korupsi seperti Krakatau steel, Garuda ya kita proses," kata Erick Thohir.
Dalam laporan yang didapatkan sendiri, keuangan pada 31 Desember 2021, Holding Perkebunan Nusantara telah menorehkan sejarah atas capaian kinerja keuangannya yang baik.
Di mana, perusahaan mampu mencatatkan laba konsolidasi sebesar Rp4,64 triliun sepanjang tahun lalu. Torehan itu meningkat Rp5,73 triliun atau sekitar 500 persen dibandingkan laba perusahaan 2020.
Menteri terbaik Jokowi ini menilai capaian konsolidasi keuangan perseroan adalah hasil restrukturisasi yang dilakukan perusahaan dan pemegang saham.
"Tapi proses itu berjalan (restrukturisasi) dan akhirnya terjadi konsolidasi yang baik, yang tadinya labanya minus bahkan Rp 1,4 triliun, tapi bukunya sekarang untung Rp 4,6 triliun artinya apa? Kontribusinya baik," ungkap Erick Thohir.