Erick Thohir Waspadai Kebangkrutan Negara-Negara di Dunia Pada 2023

adminweb
2022-08-15 20:40:20
Erick Thohir Waspadai Kebangkrutan Negara-Negara di Dunia Pada 2023
Foto: Erick Thohir Waspadai Kebangkrutan Negara di Dunia

Menteri BUMN Erick Thohir mewaspadai kebangkrutan negara-negara di dunia pada tahun 2023. Pasalnya, jika terjadi, dampaknya bisa cukup terasa bagi perekonomian Indonesia pada 2023 mendatang.


"IMF kemarin bicara tahun 2023 ini akan resesi dunia. Banyak negara akan bangkrut," jelas Erick Thohir.


Menteri terbaik Jokowi ini mengatakan bahwa Indonesia harus memperkuat perekonomian dalam negeri agar faktor eksternal tidak terlalu mempengaruhi roda perekonomian Tanah Air. Dalam hal ini Indonesia harus memperkuat dari segi rantai pasok untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.


"Ketika konsolidasi dalam negeri kuat, faktor eksternal harus kita perhitungkan karena ini, kan, rantai pasok. Nah, ini yang kita musti waspada terlepas di tahun ini kita lihat bagus, tahun 2023 harus waspada. Terus harus efisiensi," kata Erick Thohir.


Kementerian BUMN sendiri dalam menghadapi tantangan resesi dunia akan mendorong ekonomi kerakyatan melalui perusahaan besar BUMN yang sudah memiliki fundamental yang kuat.


"Ekonomi kerakyatan ada dua. Pertama bagaimana kita memastikan usaha mereka bisa ada pembiayaan, tetapi pendampingan tak kalah penting. Dan yang kadang-kadang kita terlupa tadi rantai pasok. Nah ini yang kita jaga," pungkasnya.


Erick Thohir juga menjelaskan bahwa perusahaan BUMN melakukan konsolidasi atau bersinergi dengan perusahaan BUKMN lainnya untuk mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar dapat meningkatkan usahanya atau bisa naik kelas. Sebab, penciptaan lapangan kerja terbesar juga dikontribusi dari sektor tersebut.


"Yang tadinya ultra mikro PMN pinjaman Rp 1 juta-Rp 4 juta lalu naik ke pegadaian yang pinjamannya mungkin Rp 20-50 juta. Nanti naik lagi BR. Itu yang mungkin hal positif mereka punya kesempatan untuk naik kelas. Tidak hanya mendorong tapi pendampingan ini penting," ungkap Erick Thohir.


Selain terkait perekonomian bangsa, Erick mengungkapkan hal itu juga akan berdampak baik pada kinerja perusahan itu sendiri dengan jumlah nasabah yang meningkat.


"Dan ini terbukti ketika PMN kita yakini ini program yang sangat bagus. PMN saat covid tumbuh 7,1 juta nasabah. Artinya pembukaan lapangan kerja terjadi sebanyak 7,1 juta di PMN belum lihat program yang lain," ujar Erick.


Indonesia harus membangun ekonomi kerakyatan. Meskipun demikian, bukan berarti BUMN anti pada kerjasama dengan korporasi besar atau anti asing. Namun, semua kerjasama yang dilakukan harus berdampak positif pada ekonomi rakyat.


"Seperti yang saya tekankan diawal, BUMN tidak boleh menjadi negara gading, dia harus mendorong ekonomi kerakyatan. Tetapi banyak juga kalau bicara rantai pasok kita terbuka kerjasama dengan privat sektor dan swasta bahkan strategi partner dari luar negeri. Tapi harus komitmen dengan ekosistem yang mau kita bangun atau blue print kita. Bukan blue print China bukan blue Print Amerika tapi bule print Indonesia," tutup Erick Thohir.